PURWOKERTO.SUARA.COM - Sebanyak 2023 tumpeng disajikan oleh masyarakat desa Kalilunjar, Kecamatan Banjarmangu saat kirab Boyong Oyod Genggong kemarin.
Tumpeng yang terdiri dari eneka masakan tradisional tersebut tersaji sebagai wujud syukur atas berkah dan nikmat yang diberikan oleh yang maha kuasa.
Salah satu tokoh masyarakat desa Kalilunjar Sugeng Wiyono mengatakan, jumlah 2023 tumpeng tersebut melambangkan tahun dimana gelaran Boyong Oyod Genggong ke delapan digelar.
"Selain sebagai wujud syukur, tumpeng-tumpeng tersebut sekaligus sebagai pertanda kegotong-royongan dan kebersamaan warga masyarakat," ujarnya.
Baca Juga:Kronologi Balita di Kepil Wonosobo Hilang Lalu Ditemukan di Hutan Sehari Kemudian
Pihaknya menjelaskan, sebelum tumpeng dari warga tersebut tersaji dengan nikmatnya saat gelaran kirab Boyong Oyod Genggong, terlebih dahulu dilakukan prosesi adang gedhe.
"Setiap RT menyertakan tim yang terdiri dari ibu-ibu berbusana jawa disatu tempat bersama sama membuat nasi atau adang menggunakan perkakas tempo dulu," lanjutnya.
Lebih jauh Wiyong menjelaskan, beberapa perkakas yang digunakan seperti dandang, dalung, kenceng, kukusan dan kekeb.
"Setelah nasi matang, barulah dihias dan dibentuk tumpeng dengan eneka menu lainya seperti sayur dan lauk," tegasnya.
Adapun 2023 tumpeng yang disajikan merupakan karya dan sumbangan dari 22 RT yang ada di desa Kailunjar.
Baca Juga:Perwira Polres Eks Polwil Banyumas Ikuti Pelatihan Softskill Polda Jateng di Purbalingga
Seperti diketahui, kirab budaya bertajuk Boyong Oyod Gengong merupakan bentuk pelestarian budaya yang mengakar di desa Kalilunjar sekaligus memperingati hari jadi desa.
Oyod atau akar yang berusia ratusan tahun dari dukuh genggong dibawa warga dengan berjalan kaki menuju pendopo Purwasari.
Sementara itu Kepala Desa Kalilunjar Slamet Raharjo mengatakan, Boyong Oyod Genggong merupakan rangkaian sejarah yang menggambarkan proses bergantinya pemerintahan desa.
"Dulunya pusat pemerintahan desa berada di dukuh Genggong lalu dipindahkan ke pendopo Purwasari," ujarnya.
Dalam prosesi kirab tersebut ratusan warga menggunakan pakaian adat dan membawa aneka hasil bumi serta gambar para pemimpin terdahulu.**Alw