PPIH Embarkasi Surabaya Umumkan Dua Jemaah Haji Asal Jatim Meninggal Dunia di Madinah

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencatat dua jemaah haji asal Jawa Timur meninggal dunia di Madinah

Anik AS
Senin, 05 Juni 2023 | 17:52 WIB
PPIH Embarkasi Surabaya Umumkan Dua Jemaah Haji Asal Jatim Meninggal Dunia di Madinah
Ilustrasi Makam di tanah suci. ((Foto. Unplash.com - Ali Razab))

PURWOKWERTO.SUARA.COM – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencatat dua jemaah haji asal Jawa Timur meninggal dunia di Madinah.

Keduanya adalah Mardi Wijono Teguh Wijono (75 tahun), jemaah haji asal Lamongan Jawa Timur dari kloter 25, meninggal karena sakit jantung.

Selain itu, Umi Hanik Mualam (52 tahun) dari kloter 26 yang meninggal juga karena sakit jantung. Keduanya dimakamkan di Baqi’.

Husnul Maram Ketua PPIH Embarkasi Surabaya juga menambahkan, jemaah yang menunda keberangkatan karena sakit di RS Haji Surabaya pada Senin (5/6/2023) hari ini sebanyak 4 orang.

Baca Juga:Penyerang asal Swedia Zlatan Ibrahimovic Resmi Pensiun dari Sepak Bola : Begini Perjalanan Karirnya

“Dari kloter 23 Bojonegoro yang sakit paru dan liver, dari kloter 24 Lamongan yang sakit demensia, kloter 25 Lamongan dengan sakit anemia, dan kloter 27 Lamongan sakit pada tulang,” katanya dikutip Antara, Senin (5/6/2023).

Namun, perkembangan baik nampak dari jemaah kloter 25 Lamongan yang sakit anemia, ia dan pendampingnya direncanakan ikut dalam kloter 32.

“Seorang jemaah yang kemarin masih dirawat di RS Haji, dari kloter 21 Bojonegoro, telah pulang ke daerahnya karena sakit stroke. Sehingga total ada empat orang jemaah yang sakit di asrama pulang ke daerah,” tambahnya lagi.

Untuk jemaah haji yang tertunda keberangkatannya karena visa ada satu orang. Begitu juga dengan istri jemaah haji tersebut yang turut menunda keberangkatannya.

Kendala penerbitan visa itu, sambungnya, disebabkan sistem perekaman biometrik pada aplikasi Saudi Visa Bio.

Baca Juga:Tahanan Polresta Banyumas Tewas Babak Belur, Keluarga Temukan Kejanggalan

“Bio visa masih baru di Indonesia. Ternyata meskipun pada aplikasi rekam biometrik itu sudah diterima, namun ada beberapa kasus, wajah atau sidik jari jemaah masih tidak terbaca karena mohon maaf ada jemaah yang tidak punya tangan atau lapisan telapak tangan terlalu tebal, sehingga belum bisa diprint out visanya,” kata Maram.

Menurut Maram, Kemenag biasanya langsung datang ke Kedutaan Besar Arab Saudi untuk mengklarifikasi sehingga jemaah yang belum terbit visa dapat diterbitkan visanya.

“Jadi jemaah haji bisa berangkat dengan rombongan kloter berikutnya,” lanjutnya.

Hingga kini, Asrama Haji Embarkasi Surabaya sudah memberangkatkan 29 kloter yang terdiri dari 12.743 orang jemaah haji dan 145 orang petugas. Sehingga total yang sudah berangkat adalah 12.888 orang.

Sementara hari ini, ada 3 kloter yang akan berangkat yaitu kloter 30, 31, dan 32. Sedangkan kloter yang masuk asrama haji sore dan malam ini ada 2 yaitu kloter 33 dan 34.***

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak