PURWOKERTO.SUAR.COM - Arisan Kurban Idul Adha merupakan tradisi yang dilaksanakan setiap tahun oleh umat Muslim di Indonesia sebagai bagian dari perayaan Idul Adha.
Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu perayaan yang paling penting dalam agama Islam.
Pada hari tersebut, umat Muslim memperingati kisah Nabi Ibrahim (Abraham) yang siap untuk mengorbankan putranya sebagai tanda ketaatannya kepada Allah.
Arisan Kurban adalah istilah yang merujuk pada praktik berbagi hewan kurban antara beberapa individu atau keluarga Muslim. Dalam arisan ini, beberapa orang mengumpulkan dana untuk membeli hewan kurban, seperti sapi yang kemudian disembelih sebagai kurban sebagai bagian dari ibadah Idul Adha.
Buya Yahya dalam hal ini menjawab dengan jelas kepada jamaah yang bertanya akan hal tersebut.
"Kalau dibentuk dengan arisan itu sah saja (dalam berqurban)," kata Buya dikutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Kamis, 25 Mei 223.
Sebab dalam konteks hukum Islam, Arisan Kurban dapat dipandang sebagai sebuah amal ibadah yang mendasarkan pada beberapa prinsip utama.
Pertama, kurban merupakan salah satu anjuran dalam Islam yang merupakan tanda pengabdian dan kesetiaan umat Muslim kepada Allah SWT. Hal ini didasarkan pada perintah Allah dalam Al-Qur'an yang menyebutkan pentingnya pengorbanan hewan kurban sebagai bentuk ibadah.
Kedua, Arisan Kurban memperkuat rasa persaudaraan dan solidaritas antara umat Muslim. Melalui praktik ini, orang-orang saling berbagi beban dan keberkahan kurban dengan membagi daging kurban kepada mereka yang membutuhkan. Ini mencerminkan nilai-nilai sosial Islam yang mendorong kepedulian terhadap sesama dan berbagi rezeki dengan orang lain.
Baca Juga:Mulai Arbain di Masjid Nabawi, Jamaah Calon Haji Gelombang Pertama Diminta Patuhi Hal Ini
Namun, penting untuk memahami beberapa prinsip dan aturan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan Arisan Kurban Idul Adha sesuai dengan hukum Islam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Niat yang tulus
Setiap individu yang berpartisipasi dalam Arisan Kurban harus memiliki niat yang tulus dan ikhlas dalam menjalankan amal ibadah ini, yaitu semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
2. Kepatuhan terhadap aturan penyembelihan.
Penyembelihan hewan kurban harus dilakukan sesuai dengan tata cara yang ditentukan dalam agama Islam. Hewan tersebut harus dalam kondisi sehat, cukup umur, dan disembelih dengan cara yang benar secara syariat, yaitu dengan menyebut nama Allah dan mengikuti prosedur penyembelihan yang ditetapkan.
3. Pembagian daging kurban
Setelah hewan kurban disembelih, dagingnya dibagi menjadi tiga bagian. Satu bagian untuk konsumsi pribadi atau keluarga yang melakukan kurban, satu bagian untuk diberikan kepada kerabat atau tetangga yang membutuhkan, dan satu bagian lagi untuk diberikan kepada orang miskin dan kaum fakir.***