Melihat Penderita Epilepsi Ini 4 Hal yang Wajib Dilakukan untuk Penanganan Pertama

Penderita epilepsi ditandai dengan adanya gangguan sel saraf otak dan mengakibatkan kejang tak jarang berujung meninggal dunia

Anik AS
Sabtu, 01 April 2023 | 16:31 WIB
Melihat Penderita Epilepsi Ini 4 Hal yang Wajib Dilakukan untuk Penanganan Pertama
Ilustrasi pemeriksaan dokter. ((Foto. Unsplash.com - CDC))

PURWOKERTO.SUARA.COM – Penderita epilepsi ditandai dengan adanya gangguan sel saraf otak dan mengakibatkan kejang tak jarang berujung meninggal dunia.

Heri Subianto, dokter spesialis bedah saraf National Hospital Surabaya menyebut, penderita epilepsi yang sedang kambuh membutuhkan pertolongan orang sekitar.

Saat kejang, paling tidak ada empat penanganan pertama yang bisa diberikan. Pertama, penderita harus diposisikan miring dengan salah satu tangan lurus menyangga kepala.

“Jangan panik, jangan lari. Kalau memang ada telepon ambulans, lakukan. Sementara pasien sendiri, dimiringkan hadap lantai, jangan ditelentangkan. Tangannya menyangga kepala, diluruskan (tangannya). Kaki dibiarkan (kejang-kejang) aja,” kata Heri, dikutip Antara Sabtu (1/4/2023).

Baca Juga:Asal Usul Nama Mohammad Mahfud Berubah Jadi Mahfud MD, Ini Kisah Unik di Baliknya

Kedua, seluruh pakaian yang mengikat harus dilonggarkan. Kemudian diupayakan tidak ada benda keras di sekitar penderita yang sedang kejang.

“Dihindarkan benda-benda keras di sekitarnya. Dibuka kalau ada dasi atau apa yang mengikat (di tubuh) itu dibuka, dilonggarkan,” tambahnya.

Ketiga, penderita epilepsi biasanya mengeluarkan muntahan dari mulutnya. Muntahan itu harus diusap.

“Diusap pakai sapu tangan. Jangan jijik. Itu gak bisa menular air liurnya karena epilepsi bukan penyakit menular,” sambungnya.

Keempat, idealnya 1-2 menit penderita akan berhenti kejang dan sadar perlahan. Tapi penderita tidak boleh diberi makan dan minum termasuk air mineral sampai 30 menit atau satu jam setelahnya.

Baca Juga:Cara Dapatkan Tiket Kereta Murah di Stasiun, Beli 2 Jam Sebelum Berangkat

“Mestinya 1-2 menit. Kalau 5 menit masih kejang langsung bawa rumah sakit atau biasanya kalau di rumah, sudah ada obatnya yang dimasukkan lewat dubur itu. Kalau sudah sadar, duduk, jangan kasih minum. Tunggu setengah atau satu jam sampai benar-benar sadar,” tuturnya.

Heri menyebut dari banyaknya jenis epilepsi, gejala yang ditunjukkan sama, yaitu kejang. “Epilepsi lobus temporal, epilepsi frontal, dan osivitas. Secara medis beda tapi secara klinis ya kejang,” katanya.

Penyebab paling banyak di Indonesia karena trauma kecelakaan. Disusul kedua karena infeksi otak, dan gangguan perkembangan otak selama dalam kandungan.

“Misal ibunya kena infeksi rubella, itu bisa memengaruhi janin, atau pas lahir kecantol (tersangkut) tali pusar gak segera keluar. Atau semua normal, tapi kena infeksi di awal-awal pascadilahirkan. Keturunan ada tapi dibawah 10 persen.” ucap Heri.

Ia berharap masyarakat memberi dukungan pada penderita epilepsi untuk sembuh selain meminum obat.

“Itu bisa sembuh. Ditandai dengan 10 tahun evaluasi tidak ada gejala. Lima tahun pertama dengan obat gak kejang, lima tahun lagi tidak dengan obat gak kejang jadi 10 tahun,” pungkasnya.***

Lifestyle

Terkini

Kabar Shin Tae-yong akan meninggalkan bangku pelatih Timnas Indonesia pun terus berkembang. Sederet nama pun bermunculan untuk menggantikan sosoknya.

Sport | 10:50 WIB

Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur memastikan pertandingan FIFA Matchday yang akan mempertemukan Timnas Indonesia melawan Palestina di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya

Sport | 22:22 WIB

Berikut daftar sebaran hotel di Makkah untuk jamaah haji berdasarkan provinsi asal.

News | 21:06 WIB

PT Kereta Api Indonesia (KAI) menambah kereta baru relasi Stasiun Surabaya Gubeng menuju Stasiun Gambir Jakarta via Yogyakarta

Sport | 20:23 WIB

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto merotasi dan melantik sembilan pejabat administrator dan pejabat fungsional. Tujuh di antaranya merupakan Camat. Pelantikan dilakukan untuk mengisi kekosongan karena pejabatnya pensiun, dan memberikan penyegaran bagi pejabat lama.

News | 20:01 WIB

Sebanyak 306 tokoh Muhammadiyah Banyumas dikukuhkan di UMP.

News | 17:05 WIB

Jamaah haji tertua asal Kebumen, Mad Supyan berusia 101 tahun merupakan veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia.

News | 16:51 WIB

Legenda-legenda sepak bola dunia berbagi ilmu kepada 50 pemain muda Timnas Indonesi

Sport | 16:23 WIB

Pendaftaran PPG (Pendidikan Profesi Guru) Prajabatan 2023 resmi dibuka mulai 31 Mei 2023

Lifestyle | 15:59 WIB

Kompetisi Liga Indonesia 2023/2024 akan segera bergulir. Format baru pun telah disiapkan dan disambut baik para stakeholder sepak bola Tanah Air. Regulasi baru akan diterapkan di kompetisis sepakbola nasional khususnya pada BRI Liga 1.

Sport | 15:04 WIB

"(Berdasarkan) pengaduan adanya praktik prostitusi, ditutup selamanya."

Metropolitan | 15:22 WIB

Kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp 100 juta

Metropolitan | 14:07 WIB

Peristiwa tawuran tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi dalam sepekan.

Metropolitan | 13:57 WIB

Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan rekayasa lalin di sekitar sirkuit untuk mengurangi kepadatan kendaraan.

Metropolitan | 11:55 WIB

"Terdapat korban satu jiwa, atas nama Tasya (10 tahun). Diketahui bahwa anak tersebut difabel."

Metropolitan | 10:41 WIB

Inge Anugrah tak menyangka Ari Wibowo akan kesal ketika pertama kali kasus perceraian mereka terbongkar di media.

Gosip | 16:30 WIB

Farah ditinggalkan oleh RR si waketum partai ketika kandungannya berusia sembilan bulan tanpa penjelasan apapun.

Gosip | 16:21 WIB

Masayu Anastasia masih enggan menyebut siapa sosok pacar barunya.

Gosip | 16:13 WIB

Waranet mulai percaya dengan ibunda Virgoun soal Inara Rusli.

Gosip | 16:10 WIB

Cewek yang diduga pacar baru Okin diyakini bernama Regina Phoenix yang seorang dancer dan penyanyi.

Gosip | 15:58 WIB
Tampilkan lebih banyak