PURWOKERTO.SUARA.COM, FIFA membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan dihelat pada Mei 2023.
Ini menyusul banyaknya protes dari berbagai kalangan yang menolak kedatangan timnas Israel. Meski banyak juga pihak yang setuju atas kedatangan timnas Israel sebagai sikap profesionalitas dan kesempatan emas bagi Indonesia di kompetisi sepakbola internasional paling bergengsi.
Penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel karena Israel telah merampas kemerdekaan Palestina. Menerima Israel juga dianggap melanggar amanah konstitusi yakni: “kemerdekaan ialah hak segala bangsa.”.
Dalam sejarah, Pesiden Pertama RI, Ir Soekarno ternyata juga pernah menolak tim nasional Indonesia untuk bermain melawan Israel di Piala Dunia 1958 silam.
Baca Juga:Nelayan Kebumen Tewas Diempas Ombak Ganas Laut Selatan
Kisah ini disampaikan Maulwi Saelan, ajudan pribadi Soekarno.
Dikisahkan, Indonesia sempat berada di Subgrup 1 di babak kualifikasi pada 1957.Kala itu, timnas Indonesia berhasil menundukkan China dengan skor 2-0.
Namun, China membalas kekalahan itu dengan skor 4-3 saat melawan Indonesia di Beijing pada pertemuan yang berlangsung tanggal 2 juni 1957.
Indonesia dan China lantas memainkan babak play-off di Myanmar pada 23 Juni 1957. Indonesia berhasil menahan China imbang dengan skor 0-0 hingga lolos ke babak berikutnya.
Sementara Israel lolos ke babak pertama pasca Turki memutuskan mengundurkan diri dari Subgrup 2.
Baca Juga:Perjuangan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia u-20 Hingga Batal Digelar Di Tanah Air
Pada babak kedua, pemenang babak pertama pun dipecah menjadi dua yang membuat Indonesia akan bertemu melawan Israel.
Israel meminta pertandingan itu digelar dua leg, yakni di Tel Aviv dan Jakarta. Namun, permintaan itu ditolak. Soekarno secara tegas meminta Timnas Indonesia mengundurkan diri daripada harus melawan Israel.
Sebelumnya, PSSI sempat meminta pertandingan diadakan di tempat yang netral. Namun keputusan itu ditolak oleh FIFA.
FIFA akhirnya memutuskan Israel menang walk out, sehingga berhasil menuju babak ketiga.
Sikap tegas Indonesia menolak eksistensi Israel diikuti oleh Turki yang turut mengundurkan diri dalam fase berikutnya. Saat itu, Israel dan Turki sedang bersitegang pasca krisis di Terusan Suez.
Pada pertandingan babak ketiga, Sudan juga memilih walk out dan menolak bertanding karena boikot Liga Arab. Israel akhirnya maju ke babak berikutnya.
Namun, FIFA tidak ingin melihat Israel maju ke putaran final Piala Dunia 1958 tanpa bermain di lapangan. Israel akhirnya dipertemukan dengan Wales yang berada di posisi sembilan klasemen kualifikasi Piala Dunia 1958. Wales akhirnya berhasil mengalahkan Israel.
Melawan Israel sama saja Indonesia mengakui negara tersebut. Indonesia saat itu juga sedang berjuang melawan neokolonialisme dan menganggap Israel penjajah Palestina.
Sejak awal kemerdekaan, Soekarno tidak mengakui kemerdekaan Israel yang diproklamirkan David Ben Gurion pada 1948.
Saat Konferensi Asia Afrika, Indonesia dan Pakistan menolak keikutsertaan Israel.
Sikap Indonesia membangkitkan rasa hormat masyarakat dunia yang sadar kemerdekaan pantas didapatkan Palestina.
Sumber : suara.com