PURWOKERTO.SUARA.COM - Meta, induk Facebook, berencana memberhentikan 10.000 karyawan lagi. Hal ini menandai pemutusan hubungan kerja gelombang kedua yang sangat signifikan yang akan diumumkan dalam empat bulan ke depan.
Untuk diketahui pada bulan November 2022 laku, Meta telah memecat sekitar 13% karyawan atau sekitar 11.000 karyawan. Pemecatan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan.
Dikutip Antara dari unggahan Mark Zuckerberg selaku CEO perusahaan Meta mengatakan bahwa PHK atau pemecatan akan dilakukan beberapa bulan ke depan.
Mark mengatakan akan merekonstruksi karyawan dari grup teknologi pada akhir April, dan akan memecat bagian grup bisnis pada akhir Mei, tulisnya.
Baca Juga:Tak Dipanggil Saat FIFA Matchday, Marselino Ferdinan Disiapkan untuk Piala Dunia U-20
Diperlukan beberapa waktu sampai akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini ujarnya.
Secara keseluruhan, Zuckerberg mengatakan akan memecat atau mem-PHK sejumlah 10.000 karyawan dan akan memberdayakan 5000 karyawan yang belum dipekerjakan, urainya.
Pada September 2022, Meta melaporkan jumlah karyawan keseluruhan sebesar 87.314 orang. Dengan memecat 11.000 orang pada gelombang pertama pada November lalu dan 10.000 yang diumumkan kemarin maka total jumlah karyawan yang tersisa sekitar 66.000 atau pengurangan karyawan sebesar 25%.
Sebagai perusahaan teknologi raksasa, Meta harusnya luput dari istilah pemecatan. Namun ketakutan akan terjadi inflasi dan resesi yang lebih tinggi dan biaya operasional yang tinggi yang disebabkan oleh pandemi, menyebabkan Meta melakukan hal ini.
Fyi, pada bulan-bulan pertama tahun ini, Amazon (AMZN), Google-parent Alphabet, dan Microsoft (MSFT) semuanya mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang berdampak pada puluhan ribu pekerja teknologi.
Baca Juga:Fakta Pria Diduga Bawa Ajaran Sesat di Musala Uwentira Donggala
Setelah pengumuman pemecatan pada Selasa, saham Meta naik lebih dari 4% pada awal perdagangan.
Saat PHK diumumkan pada November, Zuckerberg menyalahkan dirinya sendiri pada saat itu atas terlalu banyak perekrutan di awal pandemi.
Perusahaan Meta untung besar ketika krisis Covid-19 terjadi. Lonjakan permintaan layanan internet demikian tinggi. Dengan keadaan ini, Meta hampir menggandakan jumlah karyawan antara Maret 2020 dan September tahun lalu.
Namun situasi berubah, ketika pembatasan pandemi mereda dan orang-orang kembali ke kehidupan offline mereka. Penghasilan dari media sosial dan perusahaan teknologi lainnya merosot tajam.
Bisnis inti Meta juga terkena perubahan privasi yang diterapkan oleh Apple (AAPL) dan anggaran semakin ketat di tengah kekhawatiran resesi.
Mark Zuckerberg dalam postingannya mengumumkan untuk menekan biaya seminimal mungkin.
“Ekonomi dunia berubah, tekanan persaingan meningkat, dan pertumbuhan kami sangat melambat,” tulisnya.
Pada titik ini, saya berpikir bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan realitas ekonomi baru ini yang akan berlangsung selama bertahun-tahun,” tambah Zuckerberg.
Saat ini suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan ekonomi berjalan lebih lambat, lebih banyak ketidakstabilan geopolitik menyebabkan lebih banyak volatilitas, dan peningkatan regulasi menyebabkan pertumbuhan lebih lambat dan biaya untuk serangkaian inovasi meningkat.
Dalam laporan pendapatan kuartalan terbarunya, Meta melaporkan laba merosot tajam dan pendapatan kuartal menurun drastis selama tiga kali berturut-turut.
Mark Zuckerberg berjanji kepada investor bahwa 2023 akan menjadi "tahun efisiensi" bagi perusahaan, setelah bertahun-tahun melakukan investasi besar dalam pertumbuhan internet yang lebih imersif yang disebut metaverse.
Tahun lalu Meta banyak melakukan restrukturisasi beberapa tim dan memecat karyawannya.
Ketika melakukan ini, saya mengatakan dengan jelas bahwa ini adalah awal dari efisiensi dan bukan akhir, ”kata Zuckerberg saat presentasi pendapatan di awal Februari.
Dia menambahkan bahwa perusahaan akan fokus pada merayakan struktur organisasinya dan menghapus beberapa lapisan manajemen menengah untuk membuat keputusan lebih cepat.
"Kami akan lebih proaktif dalam menonaktifkan karyawan yang kurang dalam performa kinerjanya. Fokus utama kami adalah meningkatkan efisiensi, itulah cara kami menjalankan prioritas utama, " kata Mark Zuckerberg.
Jadi pemecatan besar-besaran dilakukan Meta dengan tujuan untuk menekan biaya operasional, karena permintaan akan internet mulai menurun. Ini disebabkan karena saat ini orang lebih banyak melakukan pertemuan secara offline.***