Badai Ekonomi, Mark Zuckerberg Sebut Alasan Meta Bakal PHK Karyawannya Lagi

Meta, induk Facebook, berencana memberhentikan 10.000 karyawan lagi. Hal ini menandai pemutusan hubungan kerja gelombang kedua

Anik AS
Kamis, 16 Maret 2023 | 21:06 WIB
Badai Ekonomi, Mark Zuckerberg Sebut Alasan Meta Bakal PHK Karyawannya Lagi
Meta Perusahaan Teknologi asal Amerika. ((Foto. Antaranews.com))

PURWOKERTO.SUARA.COM - Meta, induk Facebook, berencana memberhentikan 10.000 karyawan lagi. Hal ini menandai pemutusan hubungan kerja gelombang kedua yang sangat signifikan yang akan diumumkan dalam empat bulan ke depan. 

Untuk diketahui pada bulan November 2022 laku, Meta telah memecat sekitar 13% karyawan atau sekitar 11.000 karyawan. Pemecatan tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan.

Dikutip Antara dari unggahan Mark Zuckerberg selaku CEO perusahaan Meta mengatakan bahwa PHK atau pemecatan akan dilakukan beberapa bulan ke depan.

Mark mengatakan akan merekonstruksi karyawan dari grup teknologi pada akhir April, dan akan memecat bagian grup bisnis pada akhir Mei, tulisnya.

Baca Juga:Tak Dipanggil Saat FIFA Matchday, Marselino Ferdinan Disiapkan untuk Piala Dunia U-20

Diperlukan beberapa waktu sampai akhir tahun untuk menyelesaikan perubahan ini ujarnya.

Secara keseluruhan,  Zuckerberg mengatakan akan memecat atau mem-PHK sejumlah 10.000 karyawan dan akan memberdayakan 5000 karyawan yang belum dipekerjakan, urainya.

Pada September 2022, Meta melaporkan jumlah karyawan keseluruhan sebesar 87.314 orang. Dengan memecat 11.000 orang pada gelombang pertama pada November lalu dan 10.000 yang diumumkan kemarin maka total jumlah karyawan yang tersisa sekitar 66.000 atau pengurangan karyawan sebesar 25%.

Sebagai perusahaan teknologi raksasa, Meta harusnya luput dari istilah pemecatan. Namun ketakutan akan terjadi inflasi dan resesi yang lebih tinggi dan biaya operasional yang tinggi  yang disebabkan oleh pandemi, menyebabkan Meta melakukan hal ini.

Fyi, pada bulan-bulan pertama tahun ini, Amazon (AMZN), Google-parent Alphabet, dan Microsoft (MSFT) semuanya mengonfirmasi pemutusan hubungan kerja besar-besaran yang berdampak pada puluhan ribu pekerja teknologi.

Baca Juga:Fakta Pria Diduga Bawa Ajaran Sesat di Musala Uwentira Donggala

Setelah pengumuman pemecatan pada Selasa, saham Meta naik lebih dari 4% pada awal perdagangan.
Saat PHK diumumkan pada November, Zuckerberg menyalahkan dirinya sendiri pada saat itu atas terlalu banyak perekrutan di awal pandemi. 

Perusahaan Meta untung besar ketika krisis Covid-19 terjadi. Lonjakan permintaan layanan internet demikian tinggi. Dengan keadaan ini, Meta hampir menggandakan jumlah karyawan antara Maret 2020 dan September tahun lalu. 

Namun situasi berubah, ketika pembatasan pandemi mereda dan orang-orang kembali ke kehidupan offline mereka. Penghasilan dari media sosial dan perusahaan teknologi lainnya merosot tajam.

Bisnis inti Meta juga terkena perubahan privasi yang diterapkan oleh Apple (AAPL) dan anggaran semakin ketat  di tengah kekhawatiran resesi. 

Mark Zuckerberg dalam postingannya mengumumkan untuk menekan biaya seminimal mungkin.

“Ekonomi dunia berubah, tekanan persaingan meningkat, dan pertumbuhan kami sangat melambat,” tulisnya.

Pada titik ini, saya berpikir bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan realitas ekonomi baru ini yang akan berlangsung selama bertahun-tahun,” tambah Zuckerberg. 

Saat ini suku bunga yang lebih tinggi menyebabkan ekonomi berjalan lebih lambat, lebih banyak ketidakstabilan geopolitik menyebabkan lebih banyak volatilitas, dan peningkatan regulasi menyebabkan pertumbuhan lebih lambat dan biaya untuk serangkaian inovasi meningkat.

Dalam laporan pendapatan kuartalan terbarunya, Meta melaporkan laba merosot tajam dan pendapatan kuartal menurun drastis selama tiga kali berturut-turut.

Mark Zuckerberg berjanji kepada investor bahwa 2023 akan menjadi "tahun efisiensi" bagi perusahaan, setelah bertahun-tahun melakukan investasi besar dalam pertumbuhan internet yang lebih imersif yang disebut metaverse.

Tahun lalu Meta banyak melakukan restrukturisasi beberapa tim dan memecat karyawannya.

Ketika melakukan ini, saya mengatakan dengan jelas bahwa ini adalah awal dari efisiensi dan bukan akhir, ”kata Zuckerberg saat presentasi pendapatan di awal Februari.

Dia menambahkan bahwa perusahaan akan fokus pada merayakan struktur organisasinya dan menghapus beberapa lapisan manajemen menengah untuk membuat keputusan lebih cepat.

"Kami akan lebih proaktif dalam menonaktifkan karyawan yang kurang dalam performa kinerjanya. Fokus utama kami adalah meningkatkan efisiensi, itulah cara kami menjalankan prioritas utama, " kata Mark Zuckerberg.

Jadi pemecatan besar-besaran dilakukan Meta dengan tujuan untuk menekan biaya operasional, karena permintaan akan internet mulai menurun. Ini disebabkan karena saat ini orang lebih banyak melakukan pertemuan secara offline.***

News

Terkini

Jadwal kedatangan timnas Argentina, termasuk lokasi menginap dirahasiakan dengan keamanan dan kenyamanan.

Sport | 20:45 WIB

Menjelang peringatan Iduladha, ketersediaan sapi potong di Jawa Timur mencapai surplus dengan jumlah 1.003.700 ekor

News | 19:54 WIB

PPDB Jabar 2023 dibuka dua tahap dan dimulai dengan registrasi secara online. Berikut ini syarat pendaftaran PPDB Jabar 2023 jenjang SMA dan SMK.

Lifestyle | 19:19 WIB

Duel Bali United vs PSM Makassar saat ini tersaji dalam leg pertama kualifikasi menuju play-off Liga Champions Asia 2023

Sport | 18:30 WIB

Presiden Jokowi disebut bakal menghadiri panen raya udang akhir Juni ini di Kebumen.

News | 18:29 WIB

Berikut ini 5 temuan dari penelitian tersebut dan menggali hubungan antara konsumsi junk food dan tidur yang buruk bagi tubuh

Lifestyle | 17:39 WIB

Pemerintah menyiagakan petugas untuk membantu jemaah haji Indonesia yang kehilangan sandal saat menunaikan ibadah di Tanah Suci

News | 16:57 WIB

Pasangan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah merayakan gender reveal party untuk anak keduanya pada Senin (5/6/2023).

Lifestyle | 16:40 WIB

Berikut enam cara menggunakan teknologi terbaru untuk menghilangkan iklan di ponsel OPPO dengan mudah

Lifestyle | 15:46 WIB

Gempa bermagnitudo 5,1 mengguncang Kota Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (6/6/2023). Gempa terbut dipastikan tidak berpotensi tsunami.

News | 15:39 WIB

Dalam insiden gondola jatuh itu ada 3 korban, satu tewas, satu luka berat dan satu lainnya luka ringan

Metropolitan | 06:21 WIB

Kami harapannya ditahan 2,5 tahun minimal harapan kami. Tapi jaksa penuntut umum telah menerapkan 1,3 tahun, kata Verawati.

Metropolitan | 02:40 WIB

Bukan hanya satu kali, hampir tiap tahun Pemerintah Provinsi DKI dihadapi masalah yang sama.

Metropolitan | 00:05 WIB

"Korban yang meninggal dunia luka di bagian kepala dan pinggang," ujar Komarudin.

Metropolitan | 21:08 WIB

Dubes AS Sung Y Kim menyatakan bersedia membuka penutup jalur pedestrian yang selama ini memblokade trotoar di depan Kantor Kedubes.

Metropolitan | 20:13 WIB

Pengalaman hidup membuat Dian Sastrowardoyo menasihati para perempuan agar tak percaya janji laki-laki.

Gosip | 06:45 WIB

Tia Septiana merupakan anak kedua Mandra.

Gosip | 06:30 WIB

Maia Estianty membagikan momen anak-anaknya nonton konser Coldplay bersama sepupu mereka.

Gosip | 06:20 WIB

Dalam sampul video terdapat foto Yuni Shara beserta kedua putranya, Calvin dan Cleo serta keluarga Maia Estianty yang berada dalam satu ruangan rumah sakit.

Gosip | 06:10 WIB

Dia mengaku mengorbankan banyak hal untuk bisa berada di posisi ini.

Gosip | 06:00 WIB
Tampilkan lebih banyak