PURWOKERTO.SUARA.COM, BANYUMAS - Laporan kekerasan terhadap anak di Banyumas Raya mencapai 4 ribu lebih. Di era digital, angkanya melejit karena ada jenis kekerasan berbasis online yang biasa disebut cyber bullying. Penelitian menunjukkan 49 persen pengguna internet pernah mengalami cyber bullying.
Dari segi kualitas, kekerasan anak juga semakin mengkhawatirkan. Ironisnya, pelaku kekerasan kebanyakan dilakukan orang terdekat, seperti keluarga.
Data Perkumpulan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (Prameswari) Banyumas tahun 2020 menyebut ada 4.600 laporan kekerasan terhadap anak di Banyumas Raya. Dari angka ini, 2.556 di antaranya merupakan kekerasan seksual, 1.111 kekerasan fisik, dan 979 di antaranya kekerasan psikis.
Ketua Prameswari Banyumas, dr Hilmi Paramita SpKJ, menjelaskan data Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak tahun 2020 menyebut 58,8 persen kekerasan terjadi di lingkungan rumah tangga. Sementara data KPAI tahun 2020 menyatakan 74,4 persen dilakukan oleh ibu dan 25,6 persen oleh ayah.
Baca Juga:Diperagakan Pemeran Penggati, Pacar Mario AGH Ternyata Sempat Merokok Saat David Sikap Tobat
"Catatan ini merupakan fenomena gunung es, di mana jumlah kejadian di masyarakat yang tidak tercatat dan tidak dilaporkan mungkin sekali lebihh banyak lagi," ujar Hilmi melalui paparannya, Jumat 10 Maret 2023.
Hilmi menambahkan, masyarakat perlu mengetahui penanganan pertama pada korban kekerasan anak yang biasa disebut psychological first aid. Hal ini karena luka batin juga perlu penanganan dini agar tidak berdampak lebih luas terhadap penyintas.
"Pertama kita harus mendampingi korban," kata dia.
Hilmi menyarankan orang sekitar penyintas harus menjadi bagian dari support system bagi penyintas untuk pulih. Hal yang perlu dilakukan ialah mendengarkan penyintas tanpa mendebat, menyanggah atau menyela.
"Biarkan dia bercerita, mengungkapkan isi hatinya, sampai kita menemukan support system lain yang mendukungnya untuk kembali pulih," ucapnya.
Baca Juga:Pengamat Politik: Crazy Rich Grobogan Joko Suranto Bisa Jadi Calon Alternatif di Pilgub Jateng
Selain pendampingan pasca kejadian, upaya pencegahan dengan menghidupkan kepedulian terhadap anak juga penting. Kepedulian terhadap anak melalui penyediaan ruang yang sehat dan aman bagi anak juga penting.
Kepedulian ini dimulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan lingkungan sekolah. Sebab, lingkungan ini menjadi tempat di mana anak berinteraksi sehari-hari.