PURWOKERTO.SUARA.COM, BANYUMAS- Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas, Bupati Banyumas, Achmad Husein melaksanakan ziarah ke makam R Joko Kaiman, Bupati Pertama Banyumas di desa Dawuhan.
Bupati didampingi rombongan yang terdiri dari Wakil Bupati Sadewo Tri Lastiono, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), dan sejumlah pejabat di jajaran Pemkab Banyumas berziarah dengan memanjatkan doa untuk R Joko Kaiman.
“Tujuan kami dan rombongan adalah mendoakan R Joko Kaiman Bupati pertama Banyumas yang sudah mendirikan Banyumas hingga saat ini,” kata Bupati Banyumas Achmad Husein.
Ziarah diakhiri dengan tabur bunga di pusara makam R Joko Kaiman yang diawali oleh Bupati Achmad Husein diikuti rombongan lainnya.
Baca Juga:Mengenal Tradisi Nyadran Menjelang Ramadhan, Bagaimana Asal Usulnya?
Husein mengungkapkan bahwa Banyumas bisa seperti sekarang berkat pengabdian, perjuangan, dan kerja keras bupati terdahulu.
Menurutnya, Raden Joko Kaiman berjiwa ksatria dan tidak mementingkan diri sendiri. Ketika mendapat hadiah dari Sultan Pajang Hadiwijaya berupa Penobatan sebagai Adipati Warga Utama II, Joko Kaiman tak haus kekuasaan.
Karena keikhlasannya, ia membagi wilayah kekuasaanya menjadi 4 kepada saudara-saudara iparnya.
Menurut catatan sejarah, R. Joko Kaiman (Adipati Mrapat) yang bergelar Adipati Warga Utama II diangkat atau ditetapkan oleh Sultan Pajang sebagai Adipati Wirasaba VII menggantikan rama mertuanya yaitu Adipati Warga Utama I (Adipati Wirasaba VI).
Joko Kaiman yang telah diangkat menjadi Adipati Wirasaba VII, membagi daerah kekuasaannya menjadi empat (sehingga R. Joko Kaiman terkenal dengan nama Adipati Mrapat), yaitu :
Baca Juga:Cara Cek Daya Tampung PTN dan Politeknik Impian, Calon Mahasiswa Wajib Tahu
1. Banjar Pertambakan diberikan kepada Kiai Ngabehi Wirayudo.
2. Merden diberikan kepada Kiai Ngabehi Wirakusumo.
3. Wirasaba diberikan kepada Kiai Ngabehi Wargawijoyo.
4. Sedangkan beliau merelakan kembali ke Banyumas dengan maksud mulai membangun pusat pemerintahan yang baru.
“Jiwa kesatria dan rela berkorban inilah yang patut kita tauladani” ungkapnya.
Dari kegiatan tersebut bupati berpesan agar acara ziarah ini, dapat dijadikan sebagai introspeksi diri sekaligus untuk mengenang jasa bupati terdahulu juga sebagai intropeksi diri.