PURWOKERTO.SUARA.COM, PURBALINGGA - Kabupaten Purbalingga serius membangun ekosistem kendaraan listrik. Setelah sukses merakit sepeda motor listrik, Purbalingga kini fokus pada pengembangan bengkel konversi kendaraan listrik.
Namun, untuk membangun bengkel konversi kendaraan listrik Purbalingga butuh anggaran. Untuk menutup kebutuhan dana itu, Purbalingga meminta bantuan Kementerian ESDM.
Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag), Purbalingga ke Jakarta. Kepala Disperindag datang langsung ke Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian RI.
Kepala Dinperindag Purbalingga, Johan Arifin mengatakan, kunjungan ini menghasilkan komitmen dari kedua kementrian untuk mendukung pengembangan bengkel- bengkel konversi yang bersertifikasi (memiliki lisensi). Sehingga proses dan produk konversi nantinya akan mampu memenuhi standarisasi yang ditentukan termasuk memenuhi uji kelayakan jalan dan keselamatan.
Baca Juga:4 Rekomendasi Produk Pixy yang Cocok untuk Pemula, Dijamin Gak Ngecewain!
“Komitmen dukungan tersebut antara lain akan diwujudkan dalam bentuk pelatihan peningkatan kapasitas Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai bengkel konversi. Juga memfasilitasi terwujudnya kemitraan usaha antara IKM Purbalingga dengan Industri menengah besar otomotif kendaraan listrik,” katanya, Jumat (3/2/2023)
Johan mengatakan saat ini berdasarkan data dari Kementrian ESDM secara nasional baru ada 19 bengkel konversi yang bersertifikasi. Sedangkan di Jawa Tengah saat ini belum ada.
"Semoga Kabupaten Purbalingga dapat menjadi embrio lahirnya bengkel konversi yang berlisensi di jawa Tengah,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui program pengembangan kendaraan listrik di Kabupaten Purbalingga sudah dilaksanakan pada tahun 2022 dengan berhasil memproduksi motor listrik yakni Bralink EV-1.***
Baca Juga:Dua Wakil ke Semifinal Thailand Masters 2023, Peluang All Indonesian Final