Scroll untuk membaca artikel
Rabu, 25 Januari 2023 | 20:39 WIB

Kasus Dua Ekor Sapi Mati di Purbalingga hingga Keluar Kencing Darah, Dinas Pertanian Beri Penjelasan

Muzaki
Kasus Dua Ekor Sapi Mati di Purbalingga hingga Keluar Kencing Darah, Dinas Pertanian Beri Penjelasan
Ilustrasi sapi mati

PURWOKERTO.SUARA.COM, Masyarakat diimbau tidak terlalu panik dan khawatir terkait temuan penyakit hewan ternak di Desa Kajongan Purbalingga belum lama ini.

Sub kordinator kesehatan hewan bidang peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga drh. Edi Setyanta membenarkan, beberapa waktu lalu ditemukan kasus kematian dua ekor sapi di Desa Kajongan Kecamatan Bojongsari dengan gejala khas.

Gejala yang dimaksud adalah kencing darah selama beberapa hari. Indikasi tersebut menjurus kepada penyakit parasit darah yang walaupun menular tapi tidak se-masif dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). 

“Dua sapi yang indikasinya parasit darah. Itu menular tapi tidak seperti PMK. Kasus itu sangat jarang, dalam setahun satu atau dua kasus,” katanya.

Baca Juga:Segera Tayang, Ini Sinopsis Drama Taxi Driver Season 2


Penyakit tersebut disebabkan oleh kencing tikus. Menurut Edy, peternak harus sadar serta peduli terhadap kebersihan kandang bagi ternak. Meminimalisir bau menyengat pada kandang juga menjadi salah satu preventif agar penyakit tereduksi dan mengurangi lalat yang menjadi vektor penyakit tertentu.


Mengenai PMK di Kabupaten Purbalingga, ia mengakui adanya peningkatan dalam tiga pekan terakhir. Namun peningkatan jumlah temuan tidak se-ekstrem seperti tahun lalu.

Ini karena Dinpertan Purbalingga telah melakukan langkah seperti vaksinasi pada pertengahan tahun lalu sehingga gejala yang ditimbulkan sekarang tidak terlalu berat.


“Tahun lalu kami sudah suntikkan 12.000 dosis vaksin sehingga gejala yang sekarang tidak terlalu berat,” ujarnya.


Persiapan Ramadhan

Baca Juga:Jadi Peringkat Kedua Destinasi Terpopuler di Dunia, Bali Kalahkan Wisata London dan Paris : Kok Bisa ?


Permintaan konsumsi daging ternak selama Ramadhan dan hari raya idul fitri 2023 juga diprediksi tetap tinggi. Mengantisipasi dampak PMK, Dinpertan Purbalingga akan melakukan penyuntikkan vaksin ke hewan ternak dengan persediaan mencapai 13.000 dosis.

Selain itu, mereka juga telah dan akan melakukan penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang khususnya bagi kelompok ternak yang ada di Purbalingga.

Edi menyebutkan, hewan ternak yang terkena penyakit di Purbalingga sebagian besar berasal dari luar Purbalingga. Jelang momen idul adha, penggemukan baik perorangan maupun kelompok menyebabkan kebutuhan pengisian kandang ternak meningkat sehingga penyakit hewan ternak di Purbalingga mulai kembali terlihat.


“Di Jawa Tengah bagian timur bahkan pasar hewannya ada yang sementara ditutup. Kalau mau beli hewan ternak khususnya sapi, pilih yang ada barcode di kuping, itu menandakan sudah divaksin,”katanya

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda