Scroll untuk membaca artikel
Minggu, 15 Januari 2023 | 17:55 WIB

Wow! Lomba Latto-latto di Purwokerto Banjir Peserta, UMP Sediakan Hadiah Juataan Rupiah

Afgan Dirga
Wow! Lomba Latto-latto di Purwokerto Banjir Peserta, UMP Sediakan Hadiah Juataan Rupiah
Peserta kategori pelajar beraksi dalam pagelaran kompetisi latto-latto yang memperebutkan total hadiah Rp 3 juta di halaman UMP, Minggu (15/1/2023). (Suara.com/Anang Firmansyah)

PURWOKERTO.SUARA.COM, BANYUMAS - Minggu (15/1/2023) pagi, ratusan anak dengan didampingi orangtuanya berkumpul di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dengan membawa "senjata" masing-masing bunyi tek-tek dari mainan Latto-latto yang sekarang sedang booming saling bersahutan.

Untuk pertama kalinya latto-latto secara resmi diperlombakan di kota mendoan. Antusiasme masyarakat terlihat dengan begitu banyaknya peserta yang turut serta.

Ada tiga kategori yang dilombakan. Kategori  pelajar yang diikuti SD hingga SMA, kategori umum dan kategori freestyle.

Meski selama ini, tidak sedikit yang merasa terganggu dengan bunyi dari latto-latto. Namun nyatanya para orangtua justru mendukung kegiatan permainan tersebut.

Baca Juga:Cupi Cupita Peragakan Posisi Bersetubuh Favoritnya: Begini dan Begini...

Guru Besar UMP, Prof. Dr. Sukirno, dalam dalam sambutannya menjelaskan, acara ini termasuk bentuk pengabdian masyarakat. Tujuannya untuk mengedukasi masyarakat khususnaya anak-anak peserta lomba latto-latto agar bermanfaat dan tidak membahayakan keselamatan pemainnya. 

"Semoga dengan adanya edukasi ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas dalam memainkan lato-lato yang benar dan tidak membahayakan bagi para pemainnya," katanya, Minggu (15/1/2023).

Dalam perlombaan tersebut ada persyaratan khusus yang wajib dipatuhi oleh setiap peserta. Mereka diwajibkan mengenakan helm berkaca agar mengurangi resiko insiden yang beberapa kali terjadi di beberapa tempat saat bermain Latto-latto.

Rektor UMP, Asoc. Prof. Dr. Jebul Suroso mengungkapkan, latto-latto saat ini sedang tren dan tidak bisa dicegah. Yang bisa dilakukan adalah bagaimana perguruan tinggi itu memberikan pesan edukasi kepada mereka supaya latto-latto tetap menyenangkan, sehat dan aman. 

"Itu menjadi salah satu alternatif dari sekian permainan yang mengabungkan psikomotorik, afektif dan knowledge. Harapannya dengan hadirnya latto-latto itu orang tergerak banyak alternatif permainan dari pada segedar main game atau gajet," terangnya.

Baca Juga:Hati-hati! Vape Dapat Sebabkan Radang di Paru hingga Permasalahan Jantung

Ada total hadiah Rp 3 juta yang diperebutkan pemenang untuk semua kategori. Tercatat sebanyak 254 peserta ikut meramaikan event perdana di Purwokerto ini.

Untuk kategori pelajar dan umum, kriteria penilaiannya dinilai dari siapa yang paling lama memainkan latto-latto. Sedangkan untuk kategori freestyle mereka dinilai dari tingkat kesulitan gaya yang dimainkan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Joko Wiyono yang turut membuka acara tersebut mengapresiasi dengan acara lomba tersebut. Sampai saat ini, pihaknya belum mengeluarkan larangan permainan latto-latto di sekolah.

"Ini kan tren tentu menyesuaikan dengan dinamika. Saya sudah sampaikan ke kepala sekolah. Yang terpenting tidak di dalam kelas dan tahu waktu. Sampai sekarang saya belum mengeluarkan larangan," tuturnya.

Dirinya dapat menyadari permainan latto-latto memiliki unsur edukatif. Seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.

"Yang terpenting dalam permainan latto-latto itu ada pengawasan, yaitu untuk proporsi tempat dan juga penggunaanya. Paling tidak dengan permainan latto-latto ini bisa mengurangi anak-anak bermain gadget," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu orangtua peserta warga Kecamatan Sumbang, Lia (33) mengaku senang adanya perlombaan permainan latto-latto. Dilain sisi, dirinya mengapresiasi pagelaran ini.

"Kalau menurut saya bagus, karena selain mengurangi anak-anak bermain gajet, bisa memberikan bekal pada anak agar hidup bersosial. Tidak individual," akunya.

Dalam perlombaan kali ini, ia tidak membebankan anaknya agar menjadi juara. Yang terpenting baginya adalah anak berani untuk berkompetisi secara tatap muka.

"Bukan juara tujuannya. Yang terpenting anak saya berani tampil. Karena satu bulan ini sudah ketagihan bermain. Jadi ini saatnya tampil dan membuktikan. Tapi kalaupun kalah tidak apa-apa," tutupnya. (Anang Firmansyah)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Lifestyle

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda