PURWOKERTO.SUARA.COM- Seperti yang kita tahu, salah satu masalah yang sering dialami saat berkeluarga adalah terjadinya Kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
Masalah KDRT tidak bisa dianggap sebagai masalah yang remeh, tak hanya diri kita yang bisa terluka namun anggota keluarga lain seperti anak bisa menjadi korban dari permasalahan ini.
Berikut cara untuk mencegah terjadinya KDRT dalam sebuah hubungan, yaitu:
1.Memahami diri sendiri dan pasangan dalam meluapkan emosi
KDRT bisa dicegah paling dini adalah ketika masih menjalin hubungan asmara atau belum sampai kepad tahap pernikahan. Ketika kamu dan pasangan berpacaran, kamu harus memahami bagaimana cara dia meluapkan emosi. Meskipun memang, banyak orang yang berubah setelah menikah. Misalnya, orang yang berpacaran sangat lembut, namun setelah menikah menjadi kasar. Itu memang banyak terjadi.
Baca Juga:Tak Mampu Lanjutkan Pertandingan, Fadia Alami Cedera Ligamen Pergelangan Kaki Kanan
Maka dari itu, kamu memang harus lebih teliti. Jangan buru-buru memutuskan untuk menikah. Kamu harus lebih memahami bagaimana karakter pasangan. Biasanya, seseorang yang berpotensi melakukan KDRT adalah seseorang yang terbiasa membanting sesuatu, berteriak, atau bahkan sampai memikul kamu ketika dia sedang marah. Ketika kamu tetap menjalani hubungan dengan seseorang yang punya karakter sedemikian rupa, maka itu artinya kamu berpotensi menjadi korban KDRT ketika kalian menikah nantinya.
Bahkan sebelum menikapun, hubungan asmara yang dijalani ini adalah sebuah hubungan toxic dan tidak sehat. Kamu perlu memikirkan berkali-kali untuk menikah dengan orang tersebut ketika kamu memang sudah memahami karakternya.
2.Memberikan batasan dalam sebuah hubungan
Kamu dan pasangan perlu memberikan batasan dan membuat persetujuan mengenai bagaimana hubungan rumah tangga kalian akan berjalan. Misalnya menjadikan KDRT sebagai salah satu permasalahan yang tidak bisa untuk diperbaiki apabila suatu saat nanti terjadi, dan lain sebagainya.
Memberi batasan kepada pasangan bagaimana dia boleh mengekspresikan amarahnya dan buat persetujuan mengenai batasan-batasan yang ada merupakan suatu hal yang sangat penting.
Baca Juga:Fadia Cedera, Apriyani/Fadia Gagal ke Final Malaysia Open 2023
Perlu disadari bersama bahwa semua manusia memang bisa merasa marah. Bahkan dirimu sendiri juga tidak bisa luput dari perasaan tersebut. Namun, dengan adanya persetujuan dengan pasangan mengenai batasan yang dimiliki masing-masing akan membuat pengelolaan emosi itu menjadi jauh lebih tertata dengan baik.
Misalnya, buat kesepakatan dengan pasangan bahwa ketika kamu marah, kamu butuh ruang untuk sendiri. Atau ketika kamu marah, kamu membutuhkan pergi untuk menenangkan diri. Hal itu apabila sudah dibiasakan dan berjalan, maka akan menjadikan diri merasa cukup mampu untuk meluap-kan ekspresi sesuai keadaan hati, tapi tanpa menyakiti pasangan atau keluarga yang kita miliki.
3.Cobalah untuk mengelola emosi dengan baik
Pernahkah kalian menyadari ketika kita begitu marah dengan pasangan maka diri kita tidak bisa mengendalikan emosi-nya dengan baik. Misalnya, pasangan yang marah-marah tanpa adanya sebab yang jelas, atau pasangan yang suka seenaknya ketika sedang marah. Dan tanpa sadar, hal tersebut bisa membuat kamu menjadi lebih marah darinya.
Oleh sebab itu, perlu disadari bersama bahwa tidak mustahil bahwa penyebab KDRT itu sendiri adalah kesalahan diri kita dalam meluap-kan emosi. Hal itu membuat pasangan merasa kesal dan lebih marah lagi dengan kita.
Hingga pada akhirnya akan lebih baik bila kita bisa menyalurkan emosi yang dirasakan dengan cara yang lebih baik dan bijak sehingga terhindar dari berbagai masalah dan menjurus ke KDRT.