PURWOKERTO.SUARA.COM, JAKARTA- Senin, 31 Oktober 2022 jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau yang biasa dikenal Cak Imin menyambangi Istana Merdeka.
Pada kesempatan itu, Cak Imin menjelaskan kedatangannya ke Istana untuk menyampaikan hasil pertemuan seluruh kader PKB di Jakarta.
“Salah satunya menyangkut rekomendasi-rekomendasi yang mohon dititipkan kepada Presiden untuk dijadikan pertimbangan untuk melaksanakan,” kata Cak Imin saat ditemui awak media di sekitar Istana Merdeka.
Cak Imin menyampaikan permintaan pertamanya mengenai permasalahan subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan sepeda motor dan angkutan umum.
Baca Juga:Viral Takmir dan Jamaah Masjid Bubarkan Acara Road Race Bupati Cup di Sumenep, Diduga Ini Pemicunya
DPP PKB meminta agar Jokowi mempertimbangkan kembali harga kedua bahan bakar itu dan mengusulkan untuk diturunkan.
Selanjutnya, sebagai perwakilan DPP PKB Cak Imin menyuarakan permasalahan logistik pupuk di daerah yang saat ini sulit untuk dipenuhi.
Seperti yang diketahui, produksi pupuk seluruh dunia memang menurun akibat perang antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung usai.
Oleh karena itu, Cak Imin dan pihaknya mengusulkan agar pupuk yang disubsidi oleh pemerintah diprioritaskan untuk petani yang hanya memiliki lahan setengah hektare.
“Subsidinya difokuskan kepada petani dengan tanah setengah hektare,” jelas Cak Imin.
Baca Juga:Misteri Anak Bungsu Putri Candrawathi Dikuak di Sidang PN Jaksel, ART Susi Dituduh Bohong oleh Hakim
Lalu, Cak Imin menyampaikan terkait bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
DPP PKB meminta agar Jokowi lebih memperhatikan tiga hal yang akan menjadi bonus demografi ini, sehingga dapat menggenjot kaum muda.
Ketiga hal tersebut adalah memberikan kemudahan akses kredit tanpa agunan dan tanpa bunga bagi pengusaha muda, kemudahan akses teknologi, dan pemberian beasiswa sebanyak-banyaknya.
Selanjutnya yang terakhir, Ia juga meminta agar subsidi listrik saat ini diprioritaskan kepada pengguna listrik miskin yaitu 450 watt (VA).
“Berikutnya menyangkut listrik. Subsidi listrik diprioritaskan dan diarahkan kepada pengguna listrik miskin yaitu 450 watt (VA), ini subsidi total semaksimal mungkin,” jelas Cak Imin. (Citra Safitrah)