PURWOKERTO.SUARA.COM – Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia terus mengalami peningkatan. Para orang tua harus meningkatkan kewaspadaan dengan memahami apa saja tanda gagal ginjal akut pada anak.
Merujuk pada data Kementerian Kesehatan, per tanggal 18 Oktober 2022 tercatat sudah ada sebanyak 189 kasus gagal ginjal akut pada anak. Ratusan kasus tersebut didominasi oleh pasien berusia 1-5 tahun.
Terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa 23 produk dari daftar 102 obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (acute progresive acute kidney injury) aman setelah dilakukan pengujian.
Dalam konferensi pers di Kantor BPOM di Jakarta, Minggu (23/10/2022), Penny K. Lukito Kepala BPOM RI mengatakan bahwa dari daftar tersebut 23 obat tidak menggunakan propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan/atau gliseron/gliserol yaitu bahan-bahan pelarut dalam obat sirop.
Baca Juga:Tampang Pelaku Penusukan Santri Sepulang Mengaji di Cimahi
“Dari 102 obat sirop itu ada 23 produk tidak menggunakan keempat pelarut tersebut, sehingga aman digunakan,” katanya seperti dilaporkan Antara.
Sementara itu, terdapat juga pengujian tujuh produk dari daftar 102 obat yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan dan dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai.
Penny mengatakan tiga produk yang telah diuji dan dinyatakan mengandung etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG). Ketiga produk itu sebelumnya sudah dilaporkan BPOM telah mengandung cemaran EG dan DEG.
Berikut daftar obat yang telah dinyatakan aman oleh BPOM:
1. Alerfed Syrup
Baca Juga:Muncul Lingkaran Hijau dan Biru di Foto Profil WhatApp. Apa Maknanya?
2. Amoxan
3. Amoxicilinm
4. Azithromycin Syrup
5. Cazetin
6. Cefacef Syrup
7. Cefspan syrup
8. Cetirizin
9. Devosix drop 15 ml
10. Domperidon Sirup
11. Etamox syrup
12. Interzinc
13. Nytex
14. Omemox
15. Rhinos Neo drop
16. Vestein (Erdostein)
17. Yusimox
18. Zinc Syrup
19. Zincpro syrup
20. Zibramax
21. Renalyte
22. Amoksisilin
23. Eritromisin
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan pada Jumat (21/10/2022) telah mengumumkan 102 merek obat sirop yang dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut progresif atipikal.
Budi Gunadi Sadikin Menkes dalam kesempatan itu mengatakan bahan polietilen glikol sebenarnya tidak berbahaya sebagai pelarut obat sirop selama berada pada ambang batas aman.
Namun, ketika formula campurannya buruk maka polietilen glikol bisa memicu cemaran EG dan DEG.
Sesuai Famakope dan standar baku nasional, ambang batas aman untuk cemaran EG dan DEG adalah sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.*(ANIK AS)