PURWOKERTO.SUARA.COM Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM ) merilis produk obat sirup tercemar etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) melebihi ambang batas. Hasil penyelidikan menyebutkan terdapat zat berbahaya pada obat sirup yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut.
Kemenkes mengungkapkan tiga zat berbahaya salah satunya etilen glikol butil ether.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut masing-masing tiga zat berbahaya itu adalah etilen glikol (EG), dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE).
Obat sirup seharusnya tidak mengandung tiga zat tersebut, jikapun ada, kadarnya harus sangat rendah sehingga tak meracuni tubuh.
Baca Juga:Digadang-gadang Jadi Peluang, Bandara JB Soedirman Purbalingga Kini Jadi Beban
Lalu, seberapa berbahaya zat tersebut dan apa fungsinya?
Mengenal Etilen Glikol Butil Ether
EGBE merupakan cairan bening dan mudah terbakar dengan bau yang ringan dan diproduksi dengan mereaksikan etilen oksida dan butanol normal (n-butanol) menggunakan katalis.
Dalam situs Science Direct menyebutkan jika rasio etilen oksida terhadap n-butanol lebih besar dari satu maka monoeter di- dan trietilen glikol diproduksi bersama dengan EGBE.
Sementara itu Samchem Prasandha menyebut etilen glikol butil ether mampu larut dalam air dan bisa bercampur dengan minyak mineral bahkan sabun sehingga sering digunakan untuk produk industri maupun rumah tangga.
Baca Juga:BPOM Rilis 5 Obat Sirup Tercemar Etilen Glikol, Diduga Penyebab Gagal Ginjal Akut
EGBE biasanya digunakan dalam produk pembersih, tinta, cat dan pelapis. Salah satu dampaknya jika dikonsumibagi akan mengalami gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala dan mual.
Jika zat kimia ini tertelan dalam tubuh, kemungkinan akan terjadi iritasi pada saluran pencernaan dengan gejala seperti mual, muntah dan diare. Lebih serius dapat memicu keracunan sistemik dengan gejala yang paralel dan gejala inhalasi.
Dalam jangka waktu lama dan berulang dapat menyebabkan kerusakan pada hati, sistem limfoid, darah dan ginjal. Kasus gangguan ginjal inilah yang kini banyak terjadi.
Gagal ginjal akut terjadi saat kondisi di mana ginjal tidak lagi mampu membuang zat beracun dan cairan berlebih dari dalam tubuh. Fungsinya juga tak dapat menyeimbangkan air dan elektrolit dengan optimal. Sedangkan ginjal berfungsi untuk menyaring kotoran dalam tubuh dan membuangnya melalui air kencing.
Meski begitu Kepala Biro Komunikasi Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi mengungkap tiga zat kimia ini sering ditemukan dalam obat sirup sebagai pelarut, dan umumnya tak berbahaya dan tidak menyebabkan gagal ginjal akut. (iruma cezza)