PURWOKERTO.SUARA.COM, Timnas Indonesia akan kembali bertanding melawan timans Curacao malam ini, Pukul 20.00 Wib, Selasa (27/9/2022). Pada laga perdana, Indonesia berhasil memetik kemenangan 3-2 atas Curacao.
Meski peringkat FIFA berada di bawah jauh dari Curacao, anak-anak asuh Shin tae-yong nyatanya bisa tampil percaya diri dan mampu mengimbangi permainan hingga memetik kemenangan.
Pertandingan kedua mala mini dipastikan akan berlangsung sengit. Curacao pasti akan habis-habisan memberikan perlawanan mengingat di laga pertama mereka dipermalukan.
Curacao mulanya sempat diragukan sebagian public Indonesia sebagai lawan yang bisa mengatrol ranking FIFA Indonesia.
Baca Juga:Rekomendasi Situs Edit Foto Online, Mudah dan Hasilnya Keren
Maklum, nama Curacao belum popular bagi masyarakat Indonesia. Tapi siapa sangka, Curacao bisa jadi jembatan tim nasional Indonesia menuju peringkat FIFA yang lebih baik.
Wajar saja negara itu kurang dikenal. Dikutip dari pssi.org, Curacao adalah negara baru. Meski berdaulat dan otonom, tapi masih di bawah pengaruh Kerajaan Belanda.
Curacao pun baru menjelma menjadi negara baru, setelah memisahkan diri dari Antilles Belanda, 10 Oktober 2010 lalu. Terletak di Karibia, luasnya hanya 444 km. Atau hanya dua kali wilayah Kota Bogor. Penduduknya hanya 155 ribu.
Tapi jangan salah, dalam konteks sepakbola, mereka negara hebat. Jika Indonesia masih sulit mencari 11 pemain dari 275 juta penduduk, mereka mudah menemukan 11 pemain hebat dari 155 ribu warganya.
Buktinya, mereka menempati peringkat ke-84 World FIFA Ranking. Hampir dua kali lipat di atas posisi Indonesia yang 155.
Baca Juga:Massa PERPAG Gelar Aksi Tuntut Pencabutan HGB Perusahaan Semen Atas Kars Gombong di Kebumen
Bagi yang meragukan Curacao, tanyalah kepada Gregg Berhalter, bagaimana kekuatan Cucarao. Berhalter adalah pelatih timnas Amerika Serikat di Piala Emas Concacaf 2019 lalu, turnamen terakhir yang diikuti Cucarao.
“Kalian ingin kami habis-habisan dan mengalahkan mereka 5-0. Tapi kami tahu, ini akan jadi pertandingan yang berat. Mereka tahu tak ada lagi esok hari jika mereka kalah,” katanya.
Curacao pernah melawan AS di perempat final Piala Emas Concacaf 2019 itu. AS beruntung karena bermain di hadapan publik sendiri. Mereka juga sangat beruntung memiliki kiper Zack Steffen. Empat kali dia melakukan penyelamatan gemilang. Kalau tidak, Curacao sudah melaju ke perempat final. Curacao hanya kalah tipis 0-1.
Remko Bicentini, pelatih Curacao yang saat itu juga menangani timnas di Piala Emas Concacaf, bangga dengan performa pasukannya. Bukan hanya nyaris mengalahkan AS –yang akhirnya maju ke final sebelum dikalahkan Meksiko, tapi juga karena penampilan di penyisihan grup.
Bahkan dalam turnamen itu, Curacao lolos ke perempat final tanpa kebobolan satu gol pun.
Curacao memiliki banyak pemain bagus. Rata-rata pemain berkiprah di klub-klub Belanda.
Bahkan ada yang main di level tertinggi, Eredivisie, atau di bawahnya. Di antaranya Quilindschy Hartman. Sayang ia tak dilepas klubnya saat melawan Indonesia karena masih harus memulihkan cedera.
Sebagian pemain merumput di liga-liga lainnya di Eropa. Dua bersaudara Leandro dan Juninho Bacuna misalnya, bermain di klub Inggris. Leandro main di klub kasta tinggi semisal Aston Villa, Reading, dan Cardiff City. Juga Juninho yang memperkuat Birmingham City.
Timnas Curacao juga pernah ditukangi pelatih-pelatih hebat. Di antaranya Guus Hiddink dan Patrick Kluivert. Hiddink yang merupakan salah satu pelatih terbaik Belanda, bahkan menjadikan Curacao sebagai tim terakhir yang dia tangani sebelum pensiun.
Masih mengecilkan Curacao?