PURWOKERTO.SUARA.COM Masa remaja terkadang membuat sebagian dari mereka mulai melakukan program diet. Tujuannya tentu memiliki tubuh yang ideal. Terkadang sebagian dari mereka melakukan diet dengan cara mengurangi asupan makanan. Tak jarang yang mengurangi makanan tanpa melihat kebutuhan nutrisi. Padahal asupan nutrisi adalah hal penting bukan hanya pada anak-anak namun juga kelompok remaja dan orang dewasa.
Menurut dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes, SpGK, asupan gizi remaja khususnya remaja perempuan sangat penting dan akan berpengaruh terhadap anak yang akan dikandungnya saat hamil nanti.
Remaja perempuan harus memperhatikan asupan nutrisi jauh sebelum perempuan hamil bahkan menikah.
"Perkembangan otak anak itu udah dari lama, bahkan jauh sebelum hamil. Saat ibu remaja, nutrisinya harus lengkap. Itu akan memengaruhi saat hamil agar terhindar anemia terus nanti biar ASI yang keluar berkualitas," ungkapnya dalam acara Biostime, Selasa (20/9/2022).
Baca Juga:Wakili Emak-emak, Anggota DPR Mulan Jameela Kritik Kompor Listrik Bukan Budaya Masak Indonesia
Dengan kecukupan nutrisi akan mempengaruhi kesehatan saluran cerna semakin sehat. Hal ini menjadi faktor utama karena juga mempengaruhi pertumbuhan anak.
Seseorang yang memiliki saluran cerna yang sehat akan berdampak pada sistem kekebalan tubuh yang baik.
"Nutrisi yang baik seperti FOS terus inulin, dan lain-lain akan membantu menjaga kesehatan saluran cerna. Jika saluran cerna sehat, itu akan membuat 70 persen imunitas anak menjadi sehat," sambung Dokter Diana.
Dengan alasan itu, memenuhi kebutuhan nutrisi menjadi hal yang harus dilakukan tidak hanya bagi anak-anak tetapi juga remaja. Jika diimbangi dengan olahraga dan aktivitas fisik makan akan semakin sehat.
Orang tua harus mampu mengedukasi anak remaja untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi. Karena terkadang remaja tetap menolak makan dengan berbagai alasan.
Baca Juga:Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Meulaboh, Ini Data BMKG dan Imbauan BNPB
Menurut Dokter Diana, orang tua dapat membuat menu dengan makanan yang dipilihnya. Yang pastinya tetap memperhatikan kandungan gizi agar tetap seimbang.
Disamping itu, orangtua juga tidak perlu memaksa dan memarahi anak. Menurut Dokter Diana, hal tersebut hanya akan membuat anak semakin marah dan menolaknya.
Untuk itu, para orangtua dapat mencoba pendekatan secara perlahan serta memberitahu mengapa makan itu penting untuk tubuh.
"Jangan pernah push atau maksa anak, itu akan membuatnya semakin menolak. Jadi pendekatannya itu harus pelan-pelan, ajak anak bicara dan kasih tahu alasannya kenapa harus makan," jelas Dokter Diana. (iruma cezza)