Kronologi Kebakaran Lahan 1 Hektar di Sumberkolak Situbondo

Kebakaran lahan seluas 1 hektar terjadi di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa timur pada Senin (22/8). Sampai saat ini, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.

Muzaki
Selasa, 23 Agustus 2022 | 20:47 WIB
Kronologi Kebakaran Lahan 1 Hektar di Sumberkolak Situbondo
kebakaran di Sumberkolak

PURWOKERTO.SUARA.COM, SITUBONDO -Kebakaran lahan seluas 1 hektar terjadi di Desa Sumberkolak, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa timur  pada Senin (22/8). Sampai saat ini, penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak berwenang.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menjelaskan, pihaknya menerima laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo pada Senin (22/8) Pukul 18.00 WIB, dan telah dilakukan upaya pemadaman kebakaran dan pendinginan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja, Damkar, aparat, dan warga desa setempat. 

"Kondisi terkini kebakaran lahan tersebut berhasil dipadamkan. Tidak ada laporan korban jiwa maupun masyarakat yang mengungsi akibat kejadian ini,"ujarnya dalam siaran tertulis pada Selasa (23/8/2022).

Berdasarkan laporan Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG), prakiraan cuaca untuk wilayah Kabupaten Situbondo pada Rabu (24/8) mengindikasikan kondisi cuaca cerah sedangkan pada Kamis (25/8) cuaca cerah berawan. 

Baca Juga:Buntut Kasus Pembunuhan Brigadir J, Kapolri Mutasikan 24 Polisi yang Terbukti Melanggar Etik

Sementara itu, hasil dari Inarisk BNPB, wilayah Kabupaten Situbondo memiliki level risiko sedang hingga tinggi, sebanyak 33 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Situbondo berisiko kebakaran hutan dan lahan.

Pihaknya mengimbau, Pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan secara kolektif. 

"Berbagai upaya yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengendalikan kebakaran hutan antara lain berhati-hati dalam menggunakan api terutama di musim kemarau yang paling rawan terjadi kebakaran hutan," pungkas Muhari. (Arif KF)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak