PURWOKERTO.SUARA.COM, CILACAP – Pemkab Cilacap memamerkan sejumlah tosan aji atau senjata pusaka tradisional dalam Jelajah Budaya dan Pameran Kepurbakalaan Tahun 2022 di Pendopo Wijayakusuma Cakti Cilacap, Sabtu 6 Agustus 2022 hingga Minggu 7 Agustus 2022. Tosan aji yang dipamerkan berupa keris dan mata tombak yang kebanyakan berasal dari zaman kerajaan Jawa pada abad pertengahan.
Selain memamerkan pusaka, Pemkab Cilacap juga menggelar prosesi jamasan beberapa benda pusaka yang masih tersimpan dengan baik pada Sabtu (6/8/2022) malam. Beberapa pusaka tersebut antara lain Tombak Ki Unggul Lampah, Tombak Kyai Kara Welang, Cundrik Pulanggeni, Songsong Agung Kyai Tunggul Naga, gong Nyai Ageng Galatri, dan Gangsa Laras Pembuka Jiwa.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Sukarno Sugiharto menjelaskan, acara ini digelar untuk mengenalkan potensi budaya di kabupaten Cilacap. Sehingga kegiatan pemajuan kebudayaan dapat berjalan sesuai tata nilai estetika dan etika sekaligus untuk mempromosikan daerah untuk meningkatkan daya tarik masyarakat.
“Sedangkan tujuannya adalah melestarikan kebudayaan tradisional khususnya keris yang memiliki nilai seni teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, dan nilai-nilai budaya luhur. Serta mengajak siswa didik untuk kembali mengenal warisan budaya yang ada di kabupaten Cilacap,” jelasnya.
Baca Juga:Bang Yos! Panggilan Intim Bharada E ke Brigadir J, hingga Kirim Surat Maaf ke Keluarga
Selain menampilkan tosan aji dari berbagai zaman, pada gelaran ini panitia juga menggelar sarasehan mengenai tosan aji. Pengunjung juga bisa menyaksikan workshop pembuatan keris dengan metode tradisional oleh para mahasiswa ISI Surakarta.
Ketua MLKI Cilacap, Basuki Raharja berharap, melalui kegiatan ini generasi muda dapat mengenal budaya dan tradisi agar menguatkan asas tunggal Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.
“Kami yang sepuh hanya mohon kepada adik-adik SMA dan SMK ini agar memahami apa sebetulnya jelajah budaya. Karena kami berharap ada regenerasi sehingga generasi muda mengetahui peninggalan-peninggalan leluhur kita yang telah memberikan kemerdekaan,” kata Basuki.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Awaluddin Muuri mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah yang baik untuk mengenalkan kebudayaan dan cagar budaya yang dimiliki Kabupaten Cilacap. Awal juga berharap suatu saat Kabupaten Cilacap memiliki Museum yang dikelola Pemerintah Daerah. Sehingga berbagai peninggalan budaya dapat dikelola dan dilestarikan, sekaligus menjadi daya tarik wisata baru di Cilacap.
“Mungkin ke depan kita bersama OPD terkait bisa merancang itu. Kalau saya punya gambaran, cagar budaya yang di Pariwisata (Kantor Dinas) itu. Nanti pariwisatanya cari gedung baru sehingga menambah PAD kita dan menjadi objek wisata budaya,” kata Awaluddin.
Baca Juga:Semakin Mengerucut, Brigadir RR Tersangka Pembunuhan Berencana Brigadir J
Acara dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap dan dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cilacap. Hadir pula Ketua Majelis Luhur Kepercayaan Indonesia (MLKI) Cilacap, Basuki Raharja, Kaprodi Senjata Tradisional Keris Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Bening Tri Suwasono beserta tim, siswa SMP dan SMA, serta Komunitas Budaya dan Tosan Aji MLKI Cilacap.