PURWOKERTO.SUARA.COM, Peristiwa tragis menyertai pengungkapan kasus penembakan RW, istri anggota TNI di Jalan Cemara 3 Banyumanik, Semarang beberapa waktu lalu. Suami RW yang diduga otak dari aksi penembakan terhadap istrinya sendiri itu, Kopda Muslimin diketahui meninggal di rumah orang tuanya di Kendal.
Kopda Muslimin ditemukan mati lemas di rumah setelah sempat meminta maaf kepada orang tuanya. Sebelum ditemukan tewas, Kopda Muslimin diduga sempat menelepon pekerjanya, Kabul.
Belakangan beredar video yang memerlihatkan percakapan Kabul dengan orang diduga Kopda Muslimin melalui sambungan telepon.
Dalam percakapan itu, Kabul meminta Kopda M untuk pulang. Ia meyakinkan anak-anak Kopda M masih membutuhkan sosok sang ayah.
Baca Juga:Rawan Intimidasi, Mengapa Keluarga Brigadir J tak Minta Perlindungan LPSK?
“Wis telat Bul nek aku balik (sudah telat Bul kalau aku pulang),”
“Belum pak, anak-anak butuh bapak” (Kabul)
“Iya aku juga tahu bul”
Kopda M terdengar bicara dengan nada sedih dan menangis. Nadanya juga memperlihatkan ia sedang frustasi. Saat disinggung soal anak oleh Kabul, ia sempat menyebutkan nama-namanya dan meminta Kabul untuk menjaganya. Ia meminta Kabul menjadi om yang baik bagi anak-anaknya yang masih kecil.
“Masih kecil bul, tolong dijaga ya bul”
Baca Juga:4 Mitos Bulan Suro yang Dipercaya Masyarakat Jawa
Kamu jadi om yang baik ya bul buat mereka”
Kabul tetap membujuk Kopda M untuk pulang
“Iya pak, tapi bapak pulang. Kalau gak ada bapak saya gak kuat pak”
Namun rayuan Kabul tak membuat Kopda M luluh. Ia tetap bersikukuh tak akan pulang. Ia bahkan mengaku menyerah. Hingga ia menyinggung soal sosok istrinya.
“Aku nyerah bul, aku nyerah”
“Ibu galak bul, ibu nyeneni aku terus” (Ibu galak bul, ibu memarahi aku terus)
“Ndak pak, ibu gak galak,” Kabul menimpali
“Aku ora kuat” (aku tidak kuat)
“Bapak wis rausah balik bul, nek bali aku wis ora iso”(Bapak sudah tidak usah pulang bul, kalau pulang aku sudah tidak bisa)
“Iya pak dibicarakan dulu,”saran Kabul