PURWOKERTO.SUARA.COM, Nama Darto Helm cukup popular bagi masyarakat di era 1970-1980 an. Ia pelawak legendaris Indonesia yang tergabung dalam grup lawak Bagyo CS bersama S. Bagio, Diram. dan Sol Saleh.
Ia tampil dengan rambut tak penuh (botak). Hingga sekilas ia terlihat mengenakan penutup kepala atau menyerupai helm.
Ini pula yang membuat dirinya mudah diingat dan memiliki ciri khas tersendiri.
Lawakannya cerdas tapi tetap menghibur. Berbeda dengan lawakan dan hiburan zaman sekarang yang mengumbar kemesuman dan kecabulan. Darto Helm adalah kebanggan Banyumas, tdaerah muasalnya.
Baca Juga:Isu Akun Calon Peserta Didik pada PPDB Diretas, Ganjar Pranowo Bereaksi
Dikutip dari Purwokertokita.com, tulisan ini merupakan kiriman dari Ade Yulia yang sempat mewawancarai langsung saudara Darto Helm.
Darto Helm mulai mengenal dunia lawak sejak tahun 1973. Ia lahir dengan nama Sudarto, tahun 1943 di Purwokerto.
Ia lahir dari keluarga seniman. Ayahnya, S Minoto Harjo dan sepuluh bersaudara keluarga itu termasuk Darto Helm merupakan seniman. Tak hanya seni teater, mereka juga jago seni tari.
“Selepas SMA, Mas Darto bergabung dengan grup wayang orang milik ayahnya yang bernama Sri Surya,” kata Widyono, adik kandung Darto Helm.
Dalam ketoprak, Darto selalu berperan sebagai Bagong dan jarang mendapat peran serius. Darto muda rupanya juga seorang penyanyi pada grup band bernama Bumulung.
Baca Juga:Jelang Puncak Haji, Jamaah Wafat 22 Orang, sakit 120 Orang
Sayang, kejayaan seni ketoprak meredup semenjak muncul film-film layar lebar yang tak lagi hitam putih. Tahun 1971, Sri Surya bangkrut.
Darto kemiudian mencari peruntungan di Jakarta. Awalnya dia terobsesi ingin menjadi penyanyi.
Namun nasib berkata lain, di Jakarta, Darto justru kembali menekuni seni ketoprak dalam grup Adiluhung.
Hingga ia tergabung dalam drama komedi televisi bertajuk Kwartet ANDA, singkatan dari Atmonadi, Nety Herawati, Darto, dan Asfal Fuad.
“Pada era itu, ada grup komedi bernama Kwartet Jaya. Di dalamnya ada Bing Slamet yang menggabungkan nyanyian dengan komedi. Dan mas Darto terinspirasi grup itu,” ujarnya.
Darto yang juga hobi menyanyi termotivasi membentuk grup serupa. Gayung bersambut, Bagyo yang juga berasal dari Banyumas meminta Darto bergabung dalam grup komedinya bernama Bagyo cs.
Awal penyebutan nama Darto Helm berawal dari sini. Dalam sebuah pentas komedinya, Bagyo cs pernah mengangkat tema Helm yang saat itu kontroversial. Kala itu Kapolri mewajibkan semua pengendara memakai helm untuk pertama kalinya.
Dalam salah satu adegan, Bagyo menegur Darto yang tak sopan karena memakai helm ketika masuk ke rumah.
Padahal Darto tidak sedang memakai helm. Hanya kepalanya yang setengah pelontos membuatnya sekilas mirip menggunakan helm.
"Bagyo pun kemudian sadar Darto tak memakainya, ketika memegang kepala Darto,” katanya.
Mulai semenjak itulah, Darto dikenal sebagai Darto Helm.
Grup Bagyo cs semakin berjaya. Terutama setelah meredupnya Kwartet Jaya sepeninggal Bing Slamet. Karir Darto di industri hiburan tanah air melejit. Hingga mereka beradu akting dalam film yang pertama kali dibintangi Darto, berjudul Buah Bibir. Pada tahun 1978, Darto menjadi pemain utama bertitel Tuyul yang syuting di Australia.
Banyak cara yang lebih elegan untuk membuat penonton tertawa. Bagyo cs memilih tidak mengeksploitasi fisik pemainnya sebagai bahan lawakan. Menurutnya, melawak tak harus eksploitasi fisik, tapi dengan gaya dan seni lawak yang berkualitas.