PURWOKERTO.SUARA.COM, MOJOKERTO- Di wilayah Wringin Lawang, Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur terdapat peninggalan kerajaan Majapahit yang masih berdiri kokoh. Bangunan ini bukanlah candi pada umumnya, namun sebuah gapura besar.
Dikutip dari berbagai sumber, masyarakat lebih mengenal bangunan tersebut dengan nama Gapura Wringin Lawang. Gapura tersebut diduga berfungsi sebagai pintu gerbang masuk pada istana atau bangunan besar pada masa kerajaan Majapahit.
Gapura Wringin Lawang ini termasuk peninggalan kerajaan Majapahit pada masa abad ke 14. Diperkirakan bangunan tersebut didirikan pada abad ke-14.
Gerbang ini lazim disebut bergaya candi bentar atau tipe gerbang terbelah. Mayoritas sejarawan sepakat bahwa gapura ini adalah pintu masuk menuju kompleks bangunan penting di ibu kota Majapahit. Gerbang ada yang menduga menjadi pintu masuk ke kediaman Mahapatih Gajah Mada.
Baca Juga:KSPN Labuhan Bajo Siap Diresmikan, Salah Satu Tujuh Keajaiban Alam Dunia
Situs Trowulan Gapura Wringin Lawang di Bali mendapat sebutan Candi Bentar "Apit Lawang". Saat ini banyak diterapkan pada desain ruang publik dan pemerintahan.
Di Bali, Gapura ini melambangkan dua unsur berbeda yang ada di Bhuwana Agung yang harus ada untuk saling melengkapi satu dengan lain "Rwa Bhineda". Adanya siang dan malam, laki-laki dan perempuan, baik dan buruk, ataupun suka dan duka.
Gapura ini menjadi bagian pemisah antara Jaba Pisan (Nista Mandala) lambang Bhur Loka dengan Jaba Tengah (Madya Mandala) lambang Bwah Loka, yang terakhir (Utama Mandala) lambang Swah Loka, merujuk struktur bangunan Pura dalam konsep Tri Mandala. (Arif KF)