PURWOKERTO.SUARA.COM, WONOSOBO-Meski sempat ada keributan yang menodai jalannya turnamen, Kapolres AKBP Eko Novan mengaku Wonosobo tidak akan mencabut izin Liga ASKAB Wonosobo.
Pihaknya menilai, apabila izin penyelenggaraan turnamen dicabut, sebagian masyarakat Wonosobo akan kehilangan kebahagiaan untuk bisa menyaksikan pertandingan.
Apalagi ini adalah liga pertama yang diadakan setelah dua tahun masa pandemi turnamen itu ditiadakan.
“Jika izin kami cabut, maka masyarakat yang benar benar ingin menyaksikan pertandingan sportif akan kecewa, "lanjutnya.
Baca Juga:Festival Film Purbalingga ke-16 Kembali Digelar Secara Tatap Muka, Berikut Jadwalnya
Sebagai langkah antisipasi kejadian serupa, ASKAB Wonosobo bersepakat dengan Polres Wonosobo untuk menunda pelaksanaan pertandingan liga 1 dan liga 2 ASKAB Wonosobo.
“Pertandingan liga 1 dan liga 2 ASKAB Wonosobo resmi kami tunda untuk melaksanakan pembenahan agar terwujud sepak bola yang aman dan lebih maju di Wonosobo,” jelas AKBP Eko Novan.
Diungkapkan Ketua ASKAB, Wahyu Nugroho, pihaknya menginginkan klub-klub sepak bola Kabupaten Wonosobo terus berkembang dan mengalami kemajuan.
Kapolres berharap, adanya penundaan ini menjadi kesempatan bagi semua pihak baik ASKAB, klub sepakbola maupun klub suporter untuk menata ulang dan membenahi pelaksanaan liga ASKAB Wonosobo.
“Apabila di kemudian hari terjadi kericuhan atau pengeroyokan serupa, maka izin liga terpaksa kami cabut,"katanya
Baca Juga:Pertandingan Liga di Wonosobo Ricuh, Suporter Keroyok Wasit hingga Polisi Turun Tangan
Seperti diketahui, pertandingan sepakbola di Desa Sindipaten, Kertek, Wonosobo, Senin lalu dinodai dengan aksi keributan.
Suasana pertandingan berubah ricuh. Puncaknya, suporter diduga mengeroyok wasit.
Setelah insiden itu, Polres Wonosobo menggelar rapat koordinasi dengan pengurus ASKAB PSSI Wonosobo terkait tindakan pengeroyokan wasit oleh suporter saat pertandingan di lapangan Sindupaten, Kertek Senin lalu, Kamis (30/6/2022).
Dari sisi pengamanan, polisi rupanya cukup kewalahan mengatasi keributan itu. Wajar, pelaksanaan 4 pertandingan dalam sehari itu, menurutnya, tidak sebanding dengan kekuatan anggotw Polres yang ditugaskan.
“Pelaksanaan 4 pertandingan dalam sehari di 2 lokasi yang berbeda membuat kami kesulitan mem-ploting personel, "kata Kapolres
Sementara sebagian anggota Polres saat itu sedang ditugaskan membantu pengamanan pilkades di Temanggung dan pengamanan Kebumen International Expo.
Dengan jumlah penonton mencapai 300 orang, lanjutnya, tidak sebanding dengan jumlah personel pengamanan Polres Wonosobo yang terbatas di lapangan pada setiap pertandingan.
Tak hanya wasit, ia mengaku beberapa anggotanya ada yang menjadi korban pemukulan ketika berusaha melerai keributan yang terjadi saat pertandingan antara Keseneng dan Ngampel berlangsung