PURWOKERTO.SUARA.COM, PURBALINGGA - Yogi Sutrisno (31) seorang pemuda dari Dusun Melung, Desa Larangan, Kecamatan Pengadegan, Purbalingga, Jawa Tengah mencuri perhatian publik setelah sukses membangun bisnis jam tangan handmade dari kayu. Dari penjualan jam tangan dari kayu ini, Yogi bisa meraup omzet hingga Rp 30 juta per bulan.
Ide awal membuat jam tangan berbahan dasar kayu dimulai pada awal tahun 2017. Ketika itu, Yogi di tengah masa sulit setelah gagal mengembangkan produk kerajinan tangan.
Namun dari kegagalannya itu, ia justru menemukan ide membuat jam tangan kayu. Semua berkan tekatnya untuk terus maju meski menemui tantangan.
Setelah menemukan ide jam tangan kayu, Yogi mulai membuat desain dan merealisasikan gagasannya. Setelah rangkaian uji coba, ia akhirnya sukses membuat produk yang fiks.
Baca Juga:Yang Lagi Tren, Sepeda Roda Tinggi Ternyata Diproduksi di Purbalingga
Kayu yang digunakan merupakan limbah kayu yang berasal dari Banjarnegara dan Cinangsi. Namum kayu yang dipakai bukan sembarang kayu.
Kayu yang dipakai merupakan kayu dengan motif serat dan warna yang unik. Kayu yang dipakai merupakan kayu Sanakeling dan Maple.
Pertengahan tahun 2018 ia baru mulai menjual produknya. Ia melabeli produknya dengan brand Halba Indonesi.
Ia menjual jam tangan unik itu ke toko online, Tokopedia dan Shopee dengan nama lapak Halba_Indonesia.
Kini dalam sebulan, ia rata-rata menjual 40 buah jam tangan kayunya. Dari penjualan, ia mencetak omzet hingga Rp 30 jutaan.