PURWOKERTO.SUARA.COM, PURBALINGGA-Produk makanan saat ini banyak yang menggunakan bahan pengawet. Masalahnya, banyak bahan pengawet mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan.
Rusman, warga Desa Nangkod Kecamatan Kejobong yang juga owner CV. Tirta Sumber Kencana punya inovasi untuk memproduksi pengawet makanan berbahan alami.
Ia berhasil mengolah bahan serabut kelapa sehingga menjadi bahan pengawet makanan dalam bentuk herbal.
Agar aman dikonsumsi bahan pengawet ini sedang dilakukan pengujian Standarisasi Keamanan, Mutu, dan Manfaat Pangan Olahan oleh Badan Pengawsan Obat dan Makanan (BPOM) Pusat.
“ Jum’at kemarin (17/6/2022) BPOM pusat dan tim BPOM Wilayah Banyumas sudah datang guna mengambil sampel. Harapannya bisa lolos uji sampel dan nantinya bisa digunakan bagi masyarakat atau industri makanan,” ujar plt Sekdin Dinkop UKM Adi Purwanto
Bahan baku berupa sabut/kulit kelapa sangat melimpah di Purbalingga khususnya di Kecamatan Kejobong. Sehingga pendirian tempat produksi di Nangkod sangat cocok karena mudah mendapatkan bahan bakunya.
Adanya tempat produksi bahan pengawet makanan ini juga bisa membuka lapangan pekerjaan bagi warga setempat.
“ Produk alami/herbal pengawet alami sangat diapresiasi oleh Badan BPOM karena sangat inovatif dan membantu pencegahan produsen menggunakan zat berbahaya untuk mengawetkan makanan,” katanya.
Selain bermanfaat pada pengolahan makanan yang lebih higienis, lanjut Adi, produk ini bisa berdampak pada masyarakat sekitar terutama dalam hal pengadaan bahan baku dan pemberdayaan pekerja.
Selain itu ternyata limbah/produk sampingan seperti abu dan cairan tar masih bisa bernilai ekonomis dan tidak dibuang.
Sebagaimana dituturkan oleh Adi dari Rusman, bahan pengawet ini telah di uji cobakan ke beberapa perusahaan tahu di beberapa wilayah seperti Purbalingga, Jakarta dan beberapa pengusaha tahu di sekitar Kejobong seperti di Desa Larangan. Produk ini juga diujikan untuk pengolahan ikan di Cilacap dan Pangandaran.