SUARAPURWOKERTO. ID, Warga Desa Sawangan dan Desa Kecepit Banjarnegara sempat digegerkan dengan kemunculan satwa diduga harimau yang berkeliaran di kebun petani. Dari informasi yang beredar, harimau itu berjumlah 4 ekor, 1 ekor induk dan 3 anakan.
Kades Sawangan April Kurnianto mengatakan, dari informasi warga, hewan diduga harimau itu diketahui berkeliaran di perbatasan Alas Sigombal Desa Kecepit dengan Alas Penawaren Desa Sawangan.
Petani setempat mengetahui keberadaan predator itu tanpa sengaja. Seorang petani mulanya biasa saja beraktivitas di kebun.
Namun suara hewan menggeram di balik semak membuatnya panik. Ia memutuskan menoleh untuk memastikan suara apa yang dia dengar. Alangkah kagetnya, ia melihat sosok Raja Hutan muncul di semak-semak lahan.
Ternyata bukan satu warga saja yang melihat penampakan Harimau. Beberapa warga, kata dia, pernah melihat harimau di lokasi sama, namun pada waktu atau hari yang berbeda.
Pihaknya meninjau langsung lokasi kejadian dan menemukan bekas tapak kaki hewan di jalan setapak sawah (galenagan). Diduga itu tapak kaki harimau.
Berita kemunculan harimau di Banjarnegara ini direspon Balai Konservasi dan Sumber Data Alam (BKSDA) Jateng yang ikut turun ke lapangan.
BKSDA terjun melakukan investigasi, termasuk mengonfirmasi warga yang sempat melihat satwa itu. Tim juga jejak telapak kaki hewan di areal sawah yang sempat diduga tapak kaki harimau.
Kepala Balai KSDA Jawa Tengah Darmanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan, hasil diskusi bersama Direktur Peduli Karnivor Jawa Didik Raharyono, dengan bukti di lapangan, tapak kaki hewan hasil verifikasi lapangan dianggap tidak sama dengan jejak tapak kaki jenis keluarga kucing (Harimau maupun Macan Tutul).
Ia menjelaskan, satwa jenis Harimau, Macan dan Kucing, jejak kaki yang ditinggalkan tidak memunculkan bentuk kuku.
"Pada saat berjalan, kuku tersimpan masuk ke dalam kantong kuku yang ada pada kaki harimau, " katanya, Sabtu (28/5/2022)
Namun berbeda dengan satwa karnivora lain misalnya Anjing Hutan, Ajag atau keluarga anjing lainnya. Kuku satwa jenis itu tidak tersimpan ke dalam. Sehingga apabila ada rekam jejak tapak kakinya, kuku tetap muncul.
Dengan melihat karakteristik jejak tapak kaki karnivora itu, pihaknya menganalisa jejak tapak kaki hewan yang sempat diduga harimau di Kecamatan Punggelan, Banjarnegara.
"Berdasarkan hasil cetakan jejak tapak kaki yang dijumpai di lokasi menggunakan gypsum, terlihat adanya rekam jejak kuku, " katanya
Namun warga pun tidak bisa memastikan apakah jejak tapak kaki hewan yang ditemukan itu adalah jejak kaki hewan mirip Harimau yang mereka lihat.